Kebijakan-kebijakan VOC di Indonesia dan Pengaruhnya
Kebijakan-kebijakan VOC di Indonesia dan Pengaruhnya – Pada masa penjajahan Belanda, untuk memeperkuat dan memperluas kekuasaannya di Indonessia, VOC diberi sebuah hak istimerwa yang bisa juga disebut Hak Oktroi. Sehingga VOC dapat membuat kebijakan-kebijakan di dalamnya untuk Indonesia.
VOC berusaha menguasai daerah-daerah pedalaman yang memiliki banyak potensi untuk menghasilkan barang dagangan, pada tahun 1700-an. Salah satu yang menjadi sasarannya adalah imperialism pedalaman.
VOC menjadikan Kerajaan Banten dan Mataram sebagai sasaran utama mereka, dikarenakan di daerah tersebut banyak menghasilkan barang-barang komoditas yang sangat dibutuhkan oleh VOC, seperti beras, gula merah, kacang-kacanfan dan juga lada. Sehingga VOC menerapkan beberapa kebijakan di daerah tersebut.
Kebijakan-kebijakan VOC di Indonesia dan Pengaruhnya
Kebijakan VOC di Indonesia
Berikut ini adalah kebijakan yang dibuat VOC di Indonesia.
- Menguasai pelabuhan-pelabuhan dan mendirikan benteng untuk melaksanakan monopoli perdagangan.
- Melaksanakan politik devide et impera (memecah dan menguasai) dalam rangka untuk menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia.
- Untuk memperkuat kedudukannya, perlu mengangkat seorang Gubernur Jenderal.
- Melaksanakan sepenuhnya hak Oktroi yang diberikan pemerintah Belanda.
- Membangun pangkalan/markas VOC yang semula di Banten dan Ambon, dipindah ke Jayakarta (Batavia).
- Melaksanakan pelayaran Hongi (Hongi tochten).
- Adanya hak ekstirpasi, yaitu hak untuk membinasakan tanaman rempah-rempah yang melebihi ketentuan.
- Adanya verplichte leverantie (penyerahan wajib) dan Prianger stelsel (sistem Priangan).
Pengaruh kebijakan VOC Terhadap Rakyat Indonesia
Berikut ini pengaruh kebijakan yang dibuat oleh VOC bagi rakyat Indonesia.
- Kekuasaan raja menjadi berkurang atau bahkan didominasi secara keseluruhan oleh VOC.
- Wilayah kerajaan terpecah-belah dengan melahirkan kerajaan dan penguasa baru di bawah kendali VOC.
- Hak oktroi (istimewa) VOC, membuat masyarakat Indonesia menjadi miskin, dan menderita.
- Rakyat Indonesia mengenal ekonomi uang, mengenal sistem pertahanan benteng, etika perjanjian, dan prajurit bersenjata modern (senjata api, meriam).
- Pelayaran Hongi, dapat dikatakan sebagai suatu perampasan, perampokan, perbudakan, dan pembunuhan.
- Hak ekstirpasi bagi rakyat merupakan ancaman matinya suatu harapan atau sumberpenghasilan yang bisa berlebih.
Baca Juga: