Contents
Contoh Seloka Nasehat, Pendidikan, Mengejek, Sindiran Lengkap
Contoh Seloka – Kebanyakan orang lebih mengetahui puisi dibanding dengan seloka. Padahal ada banyak jenis puisi yang dimulai dari puisi lama sampai puisi baru. Berikut ini pembahasan lengkap tentang contoh seloka, yang merupakan salah satu jenis puisi lama.
Puisi lama memiliki banyak aturan yang harus dipenuhi, dibanding dengan puisi baru. Berikut aturan pada puisi lama :
- Jumlah kata dalam 1 baris
- Jumlah baris dalam 1 bait
- Persajakan (rima)
- Banyak suku kata tiap baris
- Irama
Ciri-ciri puisi lama secara umum:
- Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.
- Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.
- Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.
Pengertian Seloka
Kata “seloka” berasal dari bahasa Sanskerta yaitu sloka. Seloka adalah bentuk puisi Melayu Klasik, berisi pepatah maupun perumpamaan yang mengandung senda gurau, sindiran, bahkan ejekan. Secara umum ditulis dengan empat baris dan menggunakan bentuk pantun/syair, kadang juga ditemukan seloka yang ditulis dengan empat baris.
Pantun seloka memiliki bait yang saling berhubungan, baris kedua pada bait pertama akan menjadi baris pertama pada bait yang selanjutnya. Dan baris keempat pada bait pertama akan menjadi baris ketiga pada bait berikutnya.
Sehingga bait pertama dan bait yang berikutnya ada di satu baris sampiran atau baris kedua di satu baris isi atau baris keempat pada bait berikutnya.
Pengertian seloka menurut para ahli, diantaranya yaitu :
1. Simorangkir
Seloka adalah peribahasa/pepatah yang di dalamnya diberi sampiran. Atau seloka tak lain adalah bidal/pepatah yang memiliki irama.
2. Hooykaas
Seloka adalah pantun yang di dalamnya mengandung ibarat/kiasan yang isinya nasihat. Dan bahwa seloka/pantun adalah pantun yang bersajak sama seperti syair (a-a-a-a).
3. Amir Hamzah
Seloka adalah pantun yang antara sampiran dan isi terdapat hubungan yang mengandung arti.
4. Madong Lubis
Seloka adalah pantun rantai atau pantun berkait.
5. Sabaruddin Ahmad
Seloka ialah pantun berangkai (sama dengan keterangan Madong lubis).
6. Sutan Moh. Zain
Ia berpendapat bahwa seloka boleh terdiri atas 2 baris, 4 baris, 6 baris, atau lebih. Seloka yang jumlah barisnya lebih dari 2, bersajak pasang (aa, bb, cc, dd). Semua kalimatnya mengandung arti dan mempunyai hubungan yang logis seperti halnya syair.
Seloka juga tergolong ke dalam puisi bebas dalam sastra melayu. Kadang juga rima bisa muncul tetapi seloka tak menggunakan rima.
Ciri-Ciri Seloka
Ciri seloka asli India :
- Setiap baris terdiri dari 2 baris.
- Setiap baris terdiri dari 16 suku kata dan merupakan dua potongan kalimat, jadi setiap baris ada 2 x 8 suku kata.
- Umumnya berisi pelajaran/petuah berhikmat.
- Isi bait satu dengan yang lain saling berkaitan.
Ciri seloka secara umum :
- 1 bait terdiri dari 4 baris.
- Sajak a-b-a-b.
- Baris ke 1 dan ke 2 merupakan sampiran, dan baris ke 3 dan 4 merupakan isi.
- Setiap baris terdiri dari 4 suku kata.
- Rangkaian pantun yang sambung menyambung.
Fungsi dan Jenis Seloka
Fungsi seloka adalah untuk mengkritik seluruh sikap negatif anggota masyarakat tanpa harus menyinggung perasaan, dari anggota masyarakat itu sendiri. Seloka juga bisa menjadi panduan/pengajaran untuk individu yang terkait.
Fungsi seloka sangat bergantung pada isinya yaitu untuk menyindir, mengejak, menempelak, melahirkan rasa benci karena sikap manusia, memberi pengajaran dan panduan, serta sebagai alat protes sosial.
Jenis seloka :
- Seloka khayal
- Seloka menempelak
- Seloka mengejek
- Seloka gurau senda
- Seloka nasihat
Contoh Seloka
Contoh seloka 12 baris:
Cendawan berduri robekkan kain
Ambil tambang diikat sebelah
Pikirkan diri yang belum kawin
Adakah kumbang bersedia singgah
Ambil tambang diikat sebelah
Robek menganga si kain perca
Adakah kumbang bersedia singgah
Taman bunga mekar ceria
Robek menganga si kain perca
Buat tambalan kain pengganti
Taman bunga mekar ceria
Sudah tentukan si hari jadi
Contoh seloka 8 baris:
Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan,
Dimana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan,
Kayu jati bertimbal jalan,
Turun angin patahlah dahan,
Ibu mati bapak berjalan,
Kemana untung diserahkan
Contoh seloka 4 baris:
Sudah bertemu kasih sayang
Duduk terkurung malam siang
Hingga setapak tiada renggang
Tulang sendi habis berguncang
Sekian artikel tentang contoh seloka yang lengkap dengan pengertian, jenis, fungsi dan cirinya. Semoga dapat dipahami dan menambah wawasan anda. Semoga bermanfaat.
Baca Juga :